Summary
Dalam kehidupan sebelumnya, dia memperlakukan ibu mertuanya seperti ibunya sendiri, memperlakukan suaminya dengan hormat dan kasih sayang, mengabdikan dirinya untuk anak tiri dan anak tirinya, dan melihat kembali dirinya sendiri, Guan Suyi memiliki hati nurani yang bersih. Tetapi pada akhirnya, dia hancur, diasingkan, dan mati sendirian. Ketika dia akan mati, Guan Suyi menyimpulkan tragedinya dengan satu kalimat: melakukan terlalu banyak dan berkata terlalu sedikit.
Setelah kelahiran kembali, dia memutuskan untuk tidak mengatakan apa-apa, memasang wajah munafik sebagai istri dan ibu yang baik, berjuang untuk reputasi karakter yang lembut dan berbudi luhur, mengubur semua musuh di lubang, dan meminta mereka untuk bersyukur dan mengingatnya sebagai dermawan mereka selama sisa hidup mereka.