The Ice Lord Prime Minister’s Black-Bellied Wife - Chapter 76

Bab 76

Penerjemah: Jalyss

Editor: Odyssey

Bab 76 – Obat yang Mempesona (bagian 1)

Butuh 10 hari bagi Bai Xi untuk akhirnya tiba di tujuannya, Qing Cheng.

Qing Cheng tidak kalah makmur dari ibu kota. Keluarga Mu Rong, yang merupakan keluarga kedua setelah keluarga Feng di antara empat keluarga besar, memiliki akar di sini. Bagaimana bisa kehilangan kemakmuran ibu kota? Selain itu, Mu Rong Qing Chen menggunakan 20.000 tael perak untuk membeli boneka buatannya. Dia tahu bahwa sumber keuangan keluarga Mu Rong sangat besar.

Begitu gerbong memasuki kota, Bai Xi mendengar teriakan datang dari luar. Bai Xi membuka tirai dan melihat keluar. Jalanan dipenuhi dengan toko-toko kecil dan berbagai orang menjual barang dagangan mereka di sepanjang jalan, termasuk barang antik, pemerah pipi bubuk, perhiasan, kaligrafi dan lukisan, sachet, dan banyak lagi. Setiap kios penuh sesak. Bukan hanya di warung-warung kecil. Itu sama di hampir setiap toko.

“Feng Cheng berjarak tiga kota dari Qing Cheng. Nyonya Feng, setelah menyelesaikan insiden di Qing Cheng, kamu harus pergi ke Feng Cheng dan tinggal di rumah keluarga Feng, ”Feng Ming tiba-tiba membuka matanya dan berkata perlahan.

Bai Xi terkejut. Apa? Feng Cheng begitu dekat dengan Qing Cheng? Tidak heran dia berjanji bahwa dia bisa pergi ke Qing Cheng dengan mudah. Ternyata dia punya motif.

“Apakah kamu tidak mau?” Feng Ming mendekat, mata emasnya menatap Bai Xi dari jarak dekat tanpa berkedip.

“Baiklah, ayo pergi dan lihat nanti. Padahal, dia juga ingin tahu di mana dia lahir dan besar. Dia sangat ingin tahu keluarga macam apa keluarga Feng itu. Ditambah dengan instruksi leluhur itu, keingintahuannya tentang keluarga Feng telah tumbuh.

Feng Ming mengangkat bibirnya dan duduk lagi, tetapi mata emas itu tidak menjauh dari Bai Xi.

“Itu… apa kau tidak bertanya-tanya mengapa aku datang ke Qing Cheng?” Dia tidak mengambil inisiatif untuk bertanya mengapa dia datang ke Qing Cheng beberapa hari terakhir ini. Dia juga tidak bertanya mengapa dia memakai topeng kulit manusia itu. Tidakkah dia ingin mengetahui alasan-alasan ini?

“Selama Anda tidak di sini untuk main-main dengan bunga persik,” kata Feng Ming dangkal.

Bai Xi kehilangan kata-kata, dan dia tidak tahu harus berkata apa. Berantakan dengan bunga persik? Apakah dia begitu menarik? Apakah dia begitu penyayang? Lupakan saja, karena dia tidak ingin tahu, mengapa dia harus memberitahunya? Selain itu, bahkan jika dia mau memberi tahu, dia mungkin tidak mau mendengarkan.

“Meskipun Mu Rong Qing Chen hanyalah tuan muda, dia telah mengambil alih banyak urusan keluarga Mu Rong. ”

“Hm?” Apakah dia tahu tujuannya datang ke Qing Cheng?

“Patriark keluarga Mu Rong bukanlah kakak tertua ibumu,” kata Feng Ming.

Bai Xi terkejut. Dia menatap Feng Ming. Apa yang dia katakan? Dia bilang ibunya dan kepala keluarga Mu Rong bukan saudara kandung? Orang tua itu tidak mengatakan itu, bukan?

“Apakah kamu tahu tentang ibuku?”

“Tidak . ”

“Pembohong. Lalu bagaimana kamu tahu bahwa kepala keluarga Mu Rong bukan kakak tertua ibuku? ” Jika dia tidak tahu, bagaimana dia bisa tahu ini?

“Aku benar-benar tidak tahu tentang ibumu, tapi ada yang tahu. ”

“WHO?”

“Mu Rong Feng. ”

“Hah? Patriark dari keluarga Mu Rong? “

“Itu …” Jika itu bukan patriark dari keluarga Mu Rong, lalu siapa Mu Rong Feng? Bukankah dia kakak tertua ibunya? Atau…

“Apakah kamu ingin melihatnya?”

Bai Xi mengangguk dengan berat.

“Akan ada kesempatan. Mata emas menatap sepatu hitam murni miliknya.

“Lalu bisakah kamu berbicara tentang patriark keluarga Mu Rong?”

Dia menutup mata emasnya dan bersandar di dinding kereta. Dia berhenti bersuara. Jelas, dia tidak ingin bicara. Bai Xi menatapnya lama, dan akhirnya bersandar di dinding kereta dengan frustrasi. Dia menatap lurus ke tirai, seolah memikirkan sesuatu. Gerbong tiba-tiba sunyi.

Kereta itu melaju perlahan, dan akhirnya berhenti di depan sebuah rumah besar.

“Apakah ini milikmu juga?” Hiasan di pintu masuk mansion ini persis sama dengan mansion perdana menteri, bahkan dua patung batu di depan pintunya sama persis. Dia tiba-tiba merasa bahwa ini adalah rumah perdana menteri di ibu kota, bukan Qing Cheng.

“Mm. ”

“Apakah Anda mendekorasi semua halaman dengan nama Anda dengan cara yang persis sama?” Bai Xi hanya bertanya dengan santai, tidak mengharapkan jawabannya persis seperti yang dia pikirkan.

“Kecuali rumah leluhur keluarga Feng. Feng Ming lalu masuk.

Saat Feng Ming melangkah melewati gerbang, seorang lelaki tua tiba-tiba muncul dan berkata dengan hormat, “Tuan Muda. ”

“Hm. Setelah Feng Ming menanggapi dengan acuh tak acuh, dia terus berjalan ke depan tanpa henti.

Bai Xi memperhatikan pria tua ini lebih dekat. Dengan kepribadian Feng Ming yang acuh tak acuh dan sombong, dia bahkan memperhatikan lelaki tua ini. Itu hanya menunjukkan bahwa lelaki tua ini memiliki posisi yang tidak biasa di hati Feng Ming. Ini juga pertama kalinya dia mendengar seseorang memanggilnya tuan muda, bukan tuan.

“Tuan Muda Yue,” kata lelaki tua itu dengan hormat padanya.

Bai Xi terkejut, tetapi dengan cepat mengerti bahwa lelaki tua ini pasti telah menerima berita sebelumnya. Kalau tidak, bagaimana dia bisa tahu identitas Yue Hua?

“Paman De, dia bukan Tuan Muda Yue, dia Madam Feng,” kata Feng Ming, yang sedang berjalan di depan. Dia telah berhenti dan berbalik untuk memperbaiki alamat lelaki tua itu.

Orang tua itu sedikit terkejut, tapi dengan cepat tersenyum. Matanya berbinar saat melihat Bai Xi. “Ya, pelayan tua ini tahu. ”

“Hei, Feng Ming, aku laki-laki, bukan Nyonya Feng-mu. Bai Xi melangkah maju.

Feng Ming mengabaikan Bai Xi dan berbalik untuk berjalan ke rumah utama. Bai Xi tertinggal dengan pikirannya. Orang tua di belakang mereka melihat ke dua sosok yang berangsur-angsur pergi sambil tersenyum. Tampaknya tuan muda telah menemukan seseorang untuk disayangi.

Orang tua itu tiba-tiba mengangkat kepalanya dan melihat ke langit. Dia bergumam dengan nada agak lega: Tuan, tuan muda telah menemukan pasangannya, jadi Anda harus merasa lega.

Feng Ming melepas mantelnya saat dia memasuki rumah. Dia hanya memakai baju putih, lalu melepas sepatunya. Bai Xi kemudian masuk ke dalam rumah dan melihat pemandangan yang benar-benar berbeda dari Ice Lord yang mulia dan anggun pada umumnya. Hal ini tidak mengurangi kecantikannya sedikitpun, sebaliknya justru menambah kesan natural.

“Kamu… apakah kamu merasa panas?”

“Madam Feng, apakah Anda ingin berendam dengan saya?” Feng Ming melepas kemejanya saat berbicara, memperlihatkan tubuhnya yang kokoh. Saat ini, dia hanya memakai celana.

“Hehe… Tidak perlu. Bai Xi tersenyum dan segera berbalik dan melarikan diri dari tempat kejadian. Kenapa dia berani menemaninya? Adapun semua pikiran sebelumnya, dia mendorongnya pergi.

Mata emas menyaksikan Bai Xi melarikan diri. Senyuman tiba-tiba muncul di sudut mulutnya sebelum dia masuk ke ruangan gelap di belakang layar.

Setelah Bai Xi melarikan diri, pipinya sedikit merah. Dia bersandar di tiang pintu dan menggelengkan kepalanya. Dia mengabaikan adegan mimisan di kepalanya. Bai Xi lalu menepuk pipinya untuk mencoba dan melupakannya.

“Nyonya muda. ”

Bai Xi menoleh untuk melihat lelaki tua itu, yang tiba-tiba muncul di belakangnya.

“Nyonya muda, pelayan tua ini sudah menyiapkan makanan. Nyonya muda bisa makan dulu, ”kata lelaki tua itu dengan hormat.

“Aku bukan Nyonya Muda, jadi panggil saja aku Tuan Muda Yue. ”

“Guru berkata begitu, begitu juga. Orang tua itu tersenyum ramah, memberikan perasaan yang sangat hangat kepada orang-orang.

“Apakah menurutmu tuan muda akan menikah dengan seorang pria dan kembali ke rumah?” Bahkan setelah kejadian haid, identitasnya sebagai wanita hanya diketahui oleh Feng Ming. Qing Wu tidak tahu karena Feng Ming hanya bertanya kepada pemilik toko. Penjaga toko hanya ingin tahu mengapa tuannya tiba-tiba menanyakan pertanyaan seperti itu dan karena itu tidak menebak identitas Bai Xi sebagai seorang wanita.

Oleh karena itu, di mata semua orang, dia tetaplah seorang laki-laki.

Orang tua itu tidak menjawab dan hanya tersenyum ringan.

“Itu… Paman De, kan?” Dia ingat Feng Ming memanggil orang tua ini seperti itu.

“Menjawab nyonya muda, nama belakang pelayan tua ini adalah Han, dan namanya adalah Zhong De. Pelayan tua ini adalah pengurus rumah besar ini. Wajah lelaki tua itu tidak terlihat rendah hati, hanya lembut dan baik hati.

Setelah Bai Xi melirik ke rumah, dia perlahan berkata, “Saya pikir sebaiknya saya makan dulu. ”

“Nyonya muda, tolong. ”

Bai Xi mengangguk, dan mengikuti pramugara Han ke ruang makan untuk makan.

“Paman De, sudah berapa lama kamu di sini?”

“Sepuluh tahun . ”

“Kalau begitu, apakah kamu tahu banyak tentang keluarga Mu Rong?”

“Apa yang ingin diketahui nyonya muda itu?”

“Informasi tentang patriark keluarga Mu Rong saat ini. Feng Ming mengatakan bahwa orang itu bukanlah pamannya yang sebenarnya, yang bertentangan dengan apa yang dikatakan lelaki tua itu. Apa yang sedang terjadi? Juga, orang macam apa dia?

“Nyonya muda bisa bertanya pada tuan muda,” kata pramugara Han lembut.

“Apakah Paman De tahu siapa Mu Rong Feng?”

Wajah Steward Han berubah sedikit. “Dia meninggal . ”

“Hm? Mati?” Tetapi bukankah Feng Ming mengatakan bahwa dia akan memiliki kesempatan untuk bertemu Mu Rong Feng? Mengapa Paman De mengatakan bahwa dia sudah mati? Ini…

Pramugara Han mengangguk.

“Apakah Mu Rong Feng adalah anggota dari keluarga Mu Rong?” Dia memiliki nama keluarga yang sama, jadi dia juga harus menjadi anggota keluarga Mu Rong.

“Mm. ”

Mungkinkah Mu Rong Feng adalah saudara laki-laki tertua ibunya, dan kepala keluarga Mu Rong saat ini baru saja mengisi? Jika demikian, apakah kepala keluarga Mu Rong ini menyamar sebagai Mu Rong Feng? Bukankah keluarga Mu Rong akan menemukan ini? Bagaimana ini mungkin? Apa yang sedang terjadi?

“Apakah Paman De bersedia memberitahuku tentang patriark keluarga Mu Rong saat ini?”

“…”

“Paman De tidak mau?”

“…” Steward Han terus mengerutkan bibirnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

“Aku mengerti maksud Paman De. Karena dia tidak ingin berbicara, dia tidak memaksanya. Orang macam apa yang merupakan patriark dari keluarga Mu Rong? Dan apakah Paman De tidak mau menyebut orang ini atau dia tidak tahu?

“Nyonya muda, tuan muda sangat mengenal keluarga Mu Rong. Nyonya muda bisa bertanya pada tuan muda. ”

“Mm. “Tentu saja dia tahu bahwa Feng Ming tahu tentang keluarga Mu Rong, tapi dia tidak ingin menceritakan apapun padanya. Bisakah dia tetap membuka mulutnya? Ya, mungkin dia benar-benar bisa membongkar buka mulutnya.

Bai Xi tidak berbicara, tetapi mulai makan sambil memikirkan bagaimana membuka mulut Feng Ming. Namun, ketika dia melihat ke meja di depannya, itu sudah dipenuhi oleh semua hidangan favoritnya. Perutnya segera mulai keroncongan dan semua pikiran berantakan untuk sementara ditinggalkan.

Meskipun makanan yang dimilikinya dalam perjalanan ke sini bukanlah makanan lezat, itu bukanlah makanan kering tanpa rasa. Itu tidak bisa membangkitkan makannya. Sekarang makannya sudah kembali, dia harus makan banyak.

Dia tidak tahu dia merasa mengantuk karena dia merasa kenyang atau karena anggur plum, tetapi Bai Xi bersandar di meja dan tertidur tak lama setelah makan.

Feng Ming keluar dari kolam dan muncul di ruang makan. Dia melihat bahwa gadis kecil yang membuatnya terpesona sebenarnya telah tertidur di atas meja. Sepertinya dia tidak tidur nyenyak karena dia menggumamkan sesuatu.

“Tuan Muda, Nyonya Muda itu sepertinya sedang mabuk. ”

“Hm,” jawab Feng Ming samar, dan berjalan ke arah Bai Xi. Ketika dia melihat wajah merahnya, ekspresinya mengeras. “Anggur plum apa yang kau berikan padanya?”

“Itu adalah anggur plum di lantai bawah gudang anggur,” jawab pramugara Han dengan jujur. Anggur prem di lantai itu memiliki waktu menyeduh terlama dan dibuat oleh nyonya tua itu sendiri. Apakah ada masalah?

“Sial!” Feng Ming memeluk Bai Xi dan berjalan cepat ke rumah utama. Pramugara Han memandang tuan muda, yang tiba-tiba pergi. Bisakah nyonya muda itu minum? Atau apakah ada yang salah dengan anggur plum?

“Feng Ming. Dalam pelukan Feng Ming, Bai Xi membuka matanya yang kabur. Pipinya merah, dan nadanya agak kabur. “Anggur plum itu enak. Apakah Anda ingin memilikinya juga? ”

“Kamu pemabuk, kamu suka minum begitu banyak. Meski nadanya sedikit menegur, itu lebih mengkhawatirkan.

“Hehe …” Bai Xi menjadi semakin bingung, dan suaranya sepertinya memiliki sentuhan yang menawan. “Saya sangat i . ”

“Lain kali Anda tidak diperbolehkan minum sambil lalu. ”

Tapi suaranya tidak bisa mencapai Bai Xi sama sekali karena, pada saat ini, kejelasan terakhir dalam pikiran Bai Xi telah kewalahan.

“Eh? Pria cantik? Oh, kamu sangat dingin, sangat nyaman. Bai Xi memandang Feng Ming dengan mata kabur, dan tangan giok bahkan mengambil kebebasan dengan wajah tampan di depannya.

Tubuh Feng Ming menegang. Langkahnya semakin cepat dan dia membawa Bai Xi ke kamar gelap di rumah utama.

Feng Ming melompat ke dalam kolam dan memasukkan tubuh Bai Xi ke dalam air. “Jadilah baik. Jangan bergerak. ”

“Mm, airnya sangat dingin. Bai Xi menggigil, dan tubuhnya menegang saat memegang Feng Ming. Tangannya dengan gelisah menggenggam dada Feng Ming.

“Bai Xi, jika Anda bergerak, Anda akan dipromosikan menjadi Madam Feng sebelumnya,” Feng Ming meraung.

“En? Madam Feng? Hehe… ”Bai Xi tersenyum. “Apakah kamu mencoba berbicara tentang kami?” Tangan giok langsung masuk ke pakaian Feng Ming, merasakan dingin dan kulit mulus.

“Tentang apa?” Feng Ming mengangkat alisnya dan menatap orang yang gelisah di pelukannya dengan senyum menawan.

“Itu… hehehehe…”

“Lalu menurutmu?” Feng Ming tidak lagi mendorong Bai Xi, tapi membiarkan Bai Xi menyentuhnya. Suaranya sangat lembut, dengan sedikit godaan.

Bai Xi berbicara dengan lembut di telinga Feng Ming. Begitu dia selesai berbicara, pipinya merah cerah dan dia membenamkan kepalanya di pelukan Feng Ming.