Detektif Super di Dunia Fiksi - Chapter 1853

Bab 1853: Operasi yang Lancar, dan Kembali ke Pangkalan

Penerjemah:  Henyee Translations   Editor:  Henyee Translations

Semut logam itu selembut nyamuk.

Meskipun itu tidak akan membuat kulit seseorang menjadi merah dan bengkak, itu akan membuat mereka kehilangan kesadaran.

Di dalam pesawat tempur, White Shadow, yang telah menurunkan kewaspadaannya, jatuh cinta padanya.

Pada saat itu, Luke akhirnya mulai melepaskan sejumlah kecil obat hipnosis melalui sistem ventilasi.

White Shadow adalah satu-satunya yang mungkin bisa mendeteksi obat itu, itulah sebabnya Luke menanganinya terlebih dahulu.

!!

Ditambah dengan fluktuasi mental yang lembut, semua orang ditarik ke dalam perangkap hipnosis dan halusinasi, dan tidak bisa lagi merasakan sesuatu yang salah di sekitar mereka.

Setengah jam kemudian, pesawat dengan cepat turun dan pintu terbuka.

Dengan White Shadow di satu tangan dan Dr. Binoche di tangan lainnya, Luke membuangnya.

Natasha, yang baru saja berbaring di tandu, mau tidak mau mengirim pesan melalui saluran tim. “Apakah kamu yakin itu tidak akan membunuh mereka?”

Luke menjawab, “Tidak, seseorang akan membawa mereka ke Quinjet.”

Padahal, tindakan mengusir mereka hanya untuk menipu Natasha.

Luke telah memasukkan keduanya ke dalam Ruang 2 saat dia membuangnya. Mengapa dia repot-repot menerbangkan pesawat?

Bagaimanapun, agen wanita itu telah berubah menjadi Dr. Binoche setengah baya, dan sekarang berada di tandu. Tidak mungkin baginya untuk melihat apa yang terjadi di luar.

Setelah itu, Luke menutup pintu dan meminta pilot yang terhipnotis itu mulai terbang lagi.

Duduk di sebelah Baroness, dia mengirim pesan lain. “Kamu bisa tidur siang sekarang, Natasha sayang.”

Natalie memutar matanya dan menutupnya sebelum dia tertidur.

Luke mengamati pesawat dengan hati-hati untuk memastikan tidak ada yang salah, sebelum dia melepaskan sejumlah kecil agen bangun.

Baroness dan tentara bertopeng bangun satu demi satu. Mereka merasa seperti baru saja tertidur.

Melihat sekeliling pesawat, Baroness melihat bahwa semuanya normal.

Dia tidak memikirkannya. Itu normal bagi tim penyerang untuk tidur siang di pesawat.

Veteran berpengalaman biasanya hanya menyesuaikan pola pikir mereka dalam setengah jam terakhir hingga 15 menit penerbangan.

Jika mereka harus menjaga kewaspadaan dalam penerbangan, dari mana saja antara beberapa jam hingga lebih dari sepuluh jam, mereka akan kelelahan bahkan sebelum dimulainya pertempuran.

Juga, mereka kembali ke markas, jadi tidak perlu terlalu gugup.

Dia kemudian menatap White Shadow, yang masih duduk dalam pose ‘meditasi’. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengerutkan bibirnya. Sungguh ritual yang aneh! Menjadi lebih kuat hanya dengan duduk-duduk? Itu terdengar konyol.

Namun, White Shadow sangat percaya.

Dengan demikian, pesawat melanjutkan perjalanannya dengan lancar, dan tidak ada anggota Cobra yang curiga.

Mereka tiba di pangkalan, turun dari pesawat, dan mengunci Dr. Binoche

Lukas menghela napas. Bulan yang dihabiskannya berkeliaran di luar tidak sia-sia; jika tidak, segalanya tidak akan berjalan mulus baginya sebagai White Shadow.

Dia memberi tahu Baroness bahwa dia akan berlatih, tetapi dihentikan. “Mari kita laporkan apa yang kita peroleh dari operasi ini ke ‘Dokter’ dulu. Dia cukup tertarik pada Dr. Binoche.”

Luke hanya bersenandung setuju dan mengikuti Baroness ke divisi penelitian.

Komandan kedua di pangkalan, ‘Dokter’, tetap berada di divisi penelitian dan tidak pernah keluar.

‘Dokter’ dan divisi penelitian ini adalah bagian yang paling tidak diketahui Luke.

Tidak mungkin drone Trailblazer mengikuti White Shadow atau Baroness ke divisi penelitian.

Teknologi Cobra tidak buruk; pengaturan keamanan seperti pendeteksian logam dan pemindaian inframerah hanyalah dasar-dasarnya.

Karena tidak ingin memperingatkan musuh, Luke hanya meminta Trailblazers untuk memeriksa tempat-tempat lain yang pengawasannya tidak terlalu ketat.

Secara alami, komandan kedua di pangkalan, Dokter, tidak muncul di depan drone.

Tentu saja, itu semua sebelumnya.

Luke tidak bisa menggunakan drone, tapi dia bisa menggunakan tiruannya.

Tidak banyak wanita di pangkalan ini, tetapi ada lebih dari 20 dari mereka, dan tiga bisa masuk ke divisi penelitian.

Selama ada cukup waktu, Dokter dan semua yang ada di markas ini akan membuka pintu mereka untuk Luke.

Natasha? Itu tidak penting.

Dia bukan Dr. Binoche yang asli; dia lebih baik mati daripada menyerah.

Di Ruang 2, Luke juga berusaha mendapatkan informasi sebanyak mungkin dari Dr. Binoche.

Ini tidak bisa dianggap penculikan atau pemerasan. Dia tidak menanyakan detail tentang teknologinya, tetapi cukup untuk memiliki gambaran kasar.

Ketika saatnya tiba, dia akan membuat Natasha membocorkan sedikit demi sedikit untuk mengalihkan perhatian Dokter.

Memikirkan itu, dia dan Baroness memasuki pintu logam pertama ke lab.

Setelah naik lift ke bawah 50 meter, pintu terbuka ke lorong lurus, di ujungnya ada pintu besi lainnya.

Berjalan ke pintu, Luke dan Baroness berdiri di dalam simbol lingkaran merah terang di tanah – itu tampak seperti gambar abstrak kepala ular yang memakai kacamata.

Dua berkas cahaya biru melesat keluar dari lubang tersembunyi di kedua sisi dan memindainya dari atas ke bawah. “Identitas dikonfirmasi: Bayangan Putih. Identitas dikonfirmasi: Baroness.

Pintu besi itu bergeser terbuka untuk mengungkapkan ruangan yang luas.

Sekilas, Luke yakin ini bukan lab, tapi lebih seperti ruang kendali pusat atau pusat data.

Jika dia tidak terlalu beruntung, dia seharusnya bisa mendapatkan banyak informasi tentang pangkalan Kutub Utara ini dari sini.

Namun, dia tidak terlalu tergerak – dia baru saja mengatakan bahwa dia ingin menelan pangkalan ini dengan sempurna, jadi dia harus bertahan.

Selain itu, bahkan dengan semua informasi di sini, itu masih hanya setengah dari nilai total pangkalan.

Luke harus mengakui bahwa dia benar-benar menginginkan pangkalan rahasia bawah tanah yang besar ini yang telah beroperasi dengan mantap selama lebih dari sepuluh tahun.

Dia tidak punya waktu untuk melakukan pekerjaan manual sendiri; mencuri sesuatu yang sudah tersedia pasti lebih hemat biaya.

Pikiran-pikiran ini hanya terlintas di benaknya sesaat sebelum menghilang.

Sekarang, dia adalah White Shadow, pria berwajah poker yang jarang menunjukkan emosi.

Karena dia sudah di dalam, dia secara alami harus profesional dengan cosplaynya.

Tidak ada salahnya untuk lebih berhati-hati; dia tidak ingin basis ‘nya’ kehilangan poin nilai.

Kurang dari dua menit kemudian, sebuah pintu terbuka di satu sisi ruangan dan seorang pria asing masuk.

Dia memiliki rambut cokelat dan mengenakan setengah topeng kulit hitam yang menutupi wajahnya di bawah matanya.

Ada tabung logam perak di mana mulutnya berada, yang memanjang hingga ke leher. Ada juga lensa hitam bundar yang menempel pada topeng di atas mata kiri.

“Kamu kembali. Apakah misinya berjalan lancar?” pria itu bertanya dengan santai.

Baroness berkata, “Ya. Dr Binoche dalam tahanan kami. Anda dapat menginterogasinya kapan saja. ”

Pria bertopeng itu melambaikan tangannya. “Kalau begitu, itu saja. Ada yang lain?”

Setelah ragu-ragu sebentar, Baroness berkata, “Biarkan saya mengingatkan Anda bahwa itu tidak akan semudah ini pada saat seorang ahli yang Anda perlukan bantuannya muncul.”

Pria bertopeng itu menatapnya selama beberapa detik. “Itu bukan sesuatu yang perlu kamu pikirkan. Kamu bisa pergi sekarang.”

Baroness mendengus dan pergi.

Luke bertemu dengan tatapan pria bertopeng itu sesaat sebelum dia berbalik dan mengikutinya tanpa ekspresi.

Melihat pintu besi yang menutup di belakang mereka, ekspresi mengejek melintas di wajah pria bertopeng itu.