Great Demon King - Chapter 1022
”Chapter 1022″,”
Novel Great Demon King Chapter 1022
“,”
GDK 1022: Biarkan Mereka Datang
Penerjemah: Ryogawa
TLC: Hedonis
Han Shuo merasakan kulit kepalanya tergelitik saat dia mengikuti Rose ke sebuah bukit kecil di dekat Pandemonium. Bukit itu adalah salah satu pilar dari Formasi Pemanen Yin Mistik Alam Kesembilan, jadi itu terletak di daerah yang agak pedesaan di mana orang biasanya tidak berkunjung. Han Shuo tidak tahu harus berkata apa saat melihat Rose gelisah dengan ragu-ragu.
“Bryan, kontrak tuan-pelayan kita masih belum dibatalkan, kan?” katanya ketika dia akhirnya menoleh padanya.
Dia merasa sedikit lega bahwa inilah masalahnya. “Itu bisa dibatalkan kapan saja. Apakah Anda ingin saya melakukannya sekarang?” katanya sambil tersenyum.
“Tentu.” Dia mengangguk.
Tubuh utamanya menghendakinya, segera memutuskan jiwa mereka yang terhubung. Kontrak itu tidak lagi bernilai apa pun saat ini baginya. Kontrak jiwa adalah aplikasi unik dari kekuatan takdir. Setiap kali dibuat, Dewi Takdir akan menarik energi dari kekuatan antara jiwa mereka dan menggunakan Cermin Takdir untuk menghubungkan benang mereka bersama-sama. Tapi saat Han Shuo mencapai Alam Diablo, nasibnya bukan lagi sesuatu yang bisa diketahui oleh Althea. Kontrak yang tersisa hanyalah sesuatu yang sengaja dibiarkan aktif oleh Han Shou, jadi dia bisa membatalkannya kapan saja.
“Yah, kita akhirnya berbicara satu sama lain secara setara.” Dia mengumpulkan keberaniannya dan menatap lurus ke matanya. “Aku tidak ingin menjadi pelayanmu. Saya ingin menjadi seperti Emily dan Phoebe! Bryan, kau tahu maksudku!”
Han Shuo menegang tepat setelah dia menenangkan diri. Tidak mungkin dia tidak tahu apa yang dia maksudkan pada levelnya, tetapi dia masih berkata dengan senyum canggung, “Apa maksudmu, Rose?”
“Kamu tahu itu. Berhenti berpura-pura!” bentaknya, “Kamu memiliki hubungan langsung dengan jiwaku, jadi kamu tahu apa yang aku pikirkan sepanjang waktu!”
Han Shuo tercengang mendengar kata-kata itu. Setelah terdiam beberapa saat, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, “Mengapa kamu menginginkan itu? Anda telah berada di sini di Pandemonium sepanjang waktu. Tentunya Anda telah melihat bahwa saya juga tidak menghabiskan banyak waktu dengan Emily dan yang lainnya. Saya telah menggunakan semua waktu itu untuk kultivasi saya. Bersamaku hanya akan membawa lebih banyak rasa sakit untukmu. ”
“Aku tidak peduli! Bahkan jika itu membuatku sakit, itu yang aku pilih!” Dia menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan napasnya yang berat. “Apakah kamu mengatakan kita tidak bisa seperti itu?” tanyanya, sedikit takut mendengar jawabannya.
Kembali ketika mereka berada di Dominion of Darkness, Rose telah mengikutinya sepanjang waktu di seluruh City of Shadows dan pertempuran di Hushveil City. Dia telah berdiri kuat di sampingnya sepanjang jalan. Setelah datang ke Fringe, dia juga membantunya merekrut Romon, Zovic, dan banyak lainnya.
Han Shuo adalah orang yang sentimental dan dia selalu merasa sulit untuk menolak rayuan seorang wanita. Karena Rose sangat menyukainya, apa lagi yang bisa dia katakan sekarang setelah dia dihadapkan dengan itu?
“Baiklah… Karena aku sudah punya banyak, tidak ada salahnya untuk mendapatkan satu lagi. Namun, saya akan memiliki lebih sedikit waktu di masa depan dan tidak dapat menghabiskan banyak waktu dengan Anda. Ini adalah pilihan yang kamu buat!”
Rose, yang tidak terlalu berani menatapnya, tiba-tiba memberinya senyum cerah. Dia tidak membutuhkannya untuk berjanji untuk tinggal di sisinya selama sisa hidupnya, itulah satu-satunya jawaban yang dia butuhkan.
……
Saat ini, Han Shuo tidak memiliki kemewahan untuk memanjakan banyak kekasihnya karena mereka tidak suka berhubungan intim dengan avatarnya. Sementara dia secara mental berbicara dengan orang yang sama, secara fisik, sepertinya ada sesuatu yang kurang.
Dia menyibukkan diri sepanjang waktu di Pandemonium, menerima kabar dari Nestor, Amon, dan Cratos setiap hari tentang upaya perang. Bollands, Sanguis, dan yang lainnya juga tidak takut untuk mengganggunya dengan laporan pertempuran terperinci yang mereka kirimkan melalui cermin spasial.
Tentara sekutu Kematian, Kehancuran, dan Kegelapan membantai banyak dewa selama penjarahan Dominion of Earth mereka. Saat para pejuang Angin, Api, Petir, dan Bumi mulai mundur dari Dominion of Light, Han Shuo memindahkan kualinya ke Dominion of Earth.
Saat ini, pertempuran di Dominion of Destiny telah berhenti, jadi Althea telah berfokus untuk mengklaim jiwa-jiwa di Dominion of Earth juga, yang mengakibatkan beberapa konflik antara dia dan Han Shuo. Untungnya, mereka berdua masuk akal dan berusaha untuk tidak melanggar batas wilayah di mana yang lain sudah mengklaim jiwa.
Pada akhirnya, pasukan penyerang Kematian, Kehancuran, dan Kegelapan yang masuk mulai berbenturan dengan pasukan pertahanan Angin, Api, Petir, dan Bumi. Itu akhirnya menandai dimulainya pertempuran kedua faksi ini.
Di kota Redmud di Dominion of Earth, para dewa Angin, Api, Petir, dan Bumi berkumpul di tembok kota, melepaskan rentetan demi rentetan tembakan dari meriam kristal energi. Di luar kota ada pasukan yang dipimpin oleh Yarus, Bollands, Sanguis dan yang lainnya. Para dewa di pihak mereka menyerbu ke arah tembok kota tanpa memperhatikan keselamatan mereka dengan maksud untuk memusnahkan semua dewa di dalamnya.
Pengawal Iblis Han menonjol terutama di antara mereka. Formasi mereka yang teratur dan koordinasi bintang dengan Bollands, Sanguis, dan Gilbert yang memimpin mereka memungkinkan mereka untuk mengukir jalan lurus menuju kota. Meskipun rentetan meriam konstan, pasukan mereka maju dengan kecepatan tetap.
“Kurasa ada alasan mengapa Bryan berhasil menjadi penguasa Fringe dan mendapatkan pengakuan Overgods begitu cepat,” kata Yarus saat dia melihat Han Demon Guards dari jauh selama tugasnya sendiri.
“Aku khawatir kita tidak akan bisa memanggil namanya secara langsung di masa depan lagi,” kata penguasa Kota Darkwater. “Tidak heran kita kalah darinya saat itu.”
“Sekarang, saya melihat kehilangan itu seperti lencana kehormatan!” kata penguasa Kota Batu Kegelapan.
“Tidak buruk. Kalah dalam pertarungan dengan seseorang seperti itu hampir tidak bisa disebut memalukan. Merupakan suatu kehormatan abadi untuk berhadapan dengan orang seperti dia!” kata Yarus. “Cepat, orang-orang dari Fringe menunjukkan kita! Jika kita tidak berusaha lebih keras, Tuhan kita akan tidak senang!”
Mendengar itu, para petarung dari Dominion of Darkness menyerang lebih giat ke arah Redmud.
“Kami telah melanggarnya! Ha ha ha!” Sanguis berkata, udara yang kuat dan berdarah melayang di sekujur tubuhnya. Dengan gelombang pedang besar berdarah di tangannya, para dewa di tembok pertahanan mati karena darah mereka keluar dari kendali, berdarah keluar dari semua lubang mereka. Menggunakan kesempatan itu, Sanguis, Gilbert, dan Bollands adalah yang pertama melangkah ke dinding. Mereka melanjutkan untuk membunuh semua dewa lain yang mengoperasikan meriam kristal energi.
Dengan rentetan yang sekarang dihentikan, satu-satunya pertahanan yang dimiliki kota adalah penghalangnya. Penghalang kota hanya memiliki kapasitas pertahanan yang terbatas, jadi salah satu Redmud kelebihan beban segera setelah dewa penyerang lainnya menyerangnya. Itu hancur dengan suara, memperlihatkan keseluruhan kota kepada penjajah.
“Membunuh!” Kekuatan Kegelapan, Kematian, Kehancuran, dan Fringe tertawa gila saat mereka menyerang, membunuh tidak hanya penjaga kota tetapi juga siapa pun yang mereka tuju. Seluruh kota diratakan dari gempa bumi, badai petir, badai melolong, dan bara api yang menyala.
……
“Tuhan, gerbang Redmud telah dibobol! Bahkan jika kita tidak bisa mendapatkan kemenangan penuh, setidaknya kita bisa menyebabkan empat wilayah kekuasaan menjadi korban yang berat!” Zovic melapor ke Han Shuo.
Han Shuo, yang menguraikan misteri berbagai jenis energi di tengah sekelompok wanita, mengangguk. “Saya tidak terkejut bahwa Redmud dilanggar. Apakah ada hal lain yang perlu diperhatikan?”
“Pejuang Cahaya, Kehidupan, dan Air hanya kembali ke Luminus sebentar sebelum pergi,” kata Zovic setelah ragu-ragu.
“Ke mana mereka menuju?” Han Shuo bertanya.
“Umm… Mereka benar-benar datang ke arah kita. Jika saya tidak salah, mereka menargetkan Fringe. ”
“Ah! Hehe, kurasa Azdins mengira kita mudah dipetik!”
“Mereka mungkin mengalami kesulitan dengan ribuan penjaga iblis kita, jadi mereka ingin memusnahkan kita sebelum mereka kembali!” kata Zovic. Dia sepertinya mengerti alasan di balik pergerakan pasukan Dominion of Light.
“Mengambil inisiatif bukanlah langkah yang buruk baginya,” kata Han Shuo sambil tersenyum. “Saat ini, pertempuran kacau sedang pecah di Dominion of Earth. Bahkan dengan formasi transferensi spasial, tidak mungkin kita bisa fokus pada kedua medan perang pada saat yang bersamaan, karena aku yakin Azdins menyadarinya.”
“Apa yang harus kami lakukan, Tuhan?” Zovic bertanya dengan cemas. “Kami benar-benar tidak memiliki banyak pejuang yang tersisa di Pandemonium. Saat pasukan mereka mencapai Hexopolis, kita tidak akan bisa bertahan!”
“Jangan khawatir. Kami akan melakukan apa yang harus kami lakukan.” Dia menyeringai dingin dan melanjutkan, “Biarkan mereka datang. Selama Han Jin dan empat lainnya berada di Hexopolis, kami bahkan akan menyambut kedatangan mereka!”
”