Embers Ad Infinitum - Chapter 947

Bab 947: Medan Perang Semua OrangPenerjemah:  CKtalon 

“2…”

Sebuah laser merah ditembakkan dari tangan Long Yuehong.

Superior Heartless telah kehilangan kecerdasannya dan tidak mengharapkan siapa pun dapat lolos dari pengaruh Lemah Hati. Karena itu, dia gagal bereaksi tepat waktu. Pada saat dia melihat lampu merah, kepalanya sudah ditembus.

Tidak peduli seberapa cepat dia, dia tidak bisa lebih cepat dari kecepatan cahaya!

Tanda terbakar muncul di dahinya, dan materi putih susu berdeguk di dalam saat darah melonjak.

!!

Superior Heartless bergoyang dan jatuh ke samping dengan ekspresi kosong.

Musuh yang mengenakan baju besi kecerdasan buatan bionik Bunglon beralih target dan berputar ke arah Long Yuehong.

“1…”

…..

Bai Chen mendarat di tanah. Ekspresinya dipenuhi dengan kesedihan, tetapi matanya menjadi tegas secara tidak normal.

Tanpa pengaruh terus menerus dari Superior Heartless, ‘kelemahan pikiran’ yang tersisa tidak dapat sepenuhnya menekan keinginannya. Dia berbalik, berlari dua langkah, dan tiba-tiba menginjak kakinya, melompat ke udara.

Ledakan!

Seluruh bangunan bawah tanah jelas berguncang saat debu jatuh dari atas, disertai dengan batu-batu besar yang datang berjatuhan.

Bai Chen baru saja melompat melalui pintu yang terbuka dan kembali ke akses darurat ketika area di belakangnya benar-benar tertutup oleh batu-batu besar yang jatuh dan struktur yang runtuh.

Dia tidak menunjukkan kengerian atau keputusasaan. Dia berguling-guling di tanah dan menstabilkan dirinya sebelum senyum lega dan bahagia muncul di wajahnya. Dia kemudian melihat Long Yuehong berurusan dengan musuh yang mengenakan baju besi kecerdasan buatan bionik Bunglon.

Gerombolan Heartless yang bergegas dari bawah sedang berburu orang normal. Tidak banyak yang selamat yang tersisa.

Bai Chen segera mengangkat lengan kirinya dan mengulurkan telapak tangannya. Dia tidak bisa diganggu untuk mengambil pistol Ice Moss yang jatuh ke tanah.

Long Yuehong tidak bisa membidik musuh yang memakai baju besi kecerdasan buatan bionik Bunglon, dan sebagian besar fungsi lengan mekaniknya tidak berguna setelah dia kembali ke perusahaan. Dia hanya bisa mengandalkan pengalaman tempurnya yang relatif kaya untuk terus bergerak dan mencari peluang.

Namun, semakin banyak Heartless mulai mendekat.

Pada saat ini, dia melihat musuh dengan jelas melambat. Kepalanya bergoyang beberapa kali seolah-olah dia sangat pusing.

Tanpa berpikir terlalu banyak, Long Yuehong mengambil kesempatan untuk menembakkan laser lagi.

Sinar cahaya merah dengan mudah menembus armor kecerdasan buatan bionik tipe Bunglon dan menembus kepala target.

Bodoh!

Musuh jatuh ke tanah.

Long Yuehong tanpa sadar menoleh dan melihat Bai Chen — yang baru saja membungkuk untuk mengambil pistol Ice Moss. Dia kaget, marah, dan kesakitan. “Kenapa kamu kembali?”

Bai Chen melemparkannya Lumut Es dan berjalan mendekat. Dia mengulurkan telapak tangan kanannya dan memegang tangan kirinya.

Dia menghadapi Heartless yang berlari dan berbisik, “Kita akan bersama selamanya! Aku tidak akan lari sendirian lagi! Jika kita mati, kita mati bersama!”

Bang! Bang! Bang!

Dia menembak dengan akurat dengan tangan kirinya, membunuh tiga Heartless berturut-turut.

Long Yuehong terdiam sesaat sebelum dengan erat mencengkeram telapak tangan Bai Chen. Dia meraung pelan, “Kita akan bersama selamanya!”

Ledakan!

Runtuhnya bangunan bawah tanah tampaknya telah dimulai karena semakin banyak puing dan debu yang jatuh.

Lusinan Heartless bergegas menuju Long Yuehong dan Bai Chen tanpa rasa takut.

…

Bangunan bawah tanah, lantai enam.

Sebelum hitungan mundur dimulai, Hou Yi mencoba melarikan diri lagi dan lagi. Namun, Heartless mengirimnya bergegas kembali ke stasiun radio, atau dia gagal mendapatkan lift.

Dengan hanya dua sampai tiga menit tersisa, dia menyerah dalam keputusasaan. Bahkan jika dia bisa naik lift, dia tidak akan bisa melarikan diri ke permukaan tepat waktu.

Hou Yi kembali ke stasiun radio seperti zombie.

Pada saat ini, hitungan mundur sedang menghitung mundur ke detik.

Hou Yi melihat sekeliling, dan hanya dua gambar yang muncul di benaknya: Yang pertama adalah rumahnya, dan yang kedua adalah studio rekaman tempat dia menginvestasikan sebagian besar semangat dan usaha.

Yang pertama tidak bisa dikembalikan; tidak ada waktu. Yang terakhir tidak jauh di depan.

Hou Yi tanpa sadar melangkah ke ruang rekaman.

Senang rasanya mati di sini…  Air matanya mengalir tak terkendali.

Bangunan itu mulai bergetar sedikit.

Dia mondar-mandir di studio rekaman, ingin mengingat setiap detail di sini dan membawanya ke dunia akhirat. Saat dia berjalan, dia memasuki ruang operasi dan melihat bahwa mesin di sini masih beroperasi.

Hou Yi tertegun sejenak sebelum berjalan mendekat.

…

Di tempat parkir gedung bawah tanah.

Long Dayong dan Gu Hong menyaksikan tanpa daya saat batu-batu besar itu jatuh. Beberapa hal runtuh, menghalangi putra dan menantu mereka dari pandangan mereka.

Setelah kebingungan sesaat, Gu Hong berdiri sambil menangis dan bergegas mendekat.

Long Dayong memeluknya. “Kami tidak bisa melakukannya sendiri. Kita harus keluar dan mencari bantuan!”

Ada sedikit urgensi dan tersedak dalam suaranya. Dia belum kehilangan akal tentang masalah ini.

Ini adalah pertama kalinya Gu Hong mengalami situasi seperti itu. Dia tidak tahu harus berbuat apa dan hanya bisa memilih untuk mempercayai suaminya. Bagaimanapun, ini terdengar masuk akal.

Bahkan jika bangunan itu disegel, hanya pintu masuk dan keluar yang akan runtuh—itu tidak akan hancur total. Selama seseorang memiliki mesin, masih ada kesempatan untuk memotong batu dan pintu besi untuk menyelamatkan mereka!

Gu Hong dan Long Dayong berbalik dan berlari ke tempat parkir.

Setelah berjalan beberapa langkah, mereka bertemu dengan seorang pegawai lapangan Departemen Keamanan yang sedang cuti. Dia telah melarikan diri melalui akses darurat lain.

Dia membuka pintu mobil dan memikirkan cara untuk menyalakan mesin. Istrinya duduk di kursi penumpang bersama anak mereka.

Saat melihat Long Dayong dan Gu Hong, pegawai Departemen Keamanan ragu-ragu. Dia melihat kembali ke kursi belakang yang kosong dan berkata kepada Gu Hong dan Long Dayong, “Cepat, masuk ke mobil. Kita harus cepat keluar!”

“Terima kasih terima kasih.” Long Dayong dan Gu Hong hanya tahu bagaimana menanggapi saat ini.

Mereka segera membuka pintu dan duduk di kursi belakang.

Mobil segera menyala, dan tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk bergegas keluar dari gedung dan tiba di Ashlands di tengah-tengah tanah yang berguncang.

Sinar matahari keemasan dan murni menusuk mereka, membuat Long Dayong dan Gu Hong menutup mata mereka tanpa sadar. Untungnya, mereka tidak secara permanen hidup dalam kegelapan, jadi tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk pulih.

Tepat ketika mereka berdua mendorong pintu dan turun, mereka mendengar teriakan terkejut. “Ayah! Mama!”

Gu Hong dan Long Dayong menoleh dan melihat Long Zhigu dan Long Aihong berdiri di antara kerumunan padat di pinggir jalan.

Air mata mereka mengalir saat pandangan mereka menjadi kabur.

Pada saat ini, radio di pintu masuk gedung bawah tanah berbunyi. Suara manis yang akrab, sedikit kekanak-kanakan, bergema di telinga para penyintas lagi: “Halo, semuanya. Saya penyiar Newspoint, Hou Yi.

“Hanya ada satu berita hari ini: Untuk melawan pemeliharaan Kalendaria dan hari esok tanpa penyakit Heartless, semua karyawan perusahaan memilih untuk bersatu dan melarikan diri ke permukaan.

“Banyak orang gagal dan mati, tetapi banyak orang berhasil meninggalkan gedung bawah tanah.

“Semua orang, semua orang yang keluar, jalan masih panjang di depan. Hati hati.

“Anda harus hidup dengan baik atas nama kami dan membangun Biologi Pangu lain tanpa Kalendarium atau penggembala.

“Kalian harus hidup dengan baik!

“Bangunan sudah mulai runtuh. Episode Newspoint ini akan berakhir di sini. Terima kasih untuk semua cinta…”

Ledakan!

Suara tumpul datang dari tanah, dan seluruh gunung tampak bergetar.

Karyawan di dekat pintu menangis.

…

Di gedung seperti pusaran, di area penelitian inti.

Jiang Baimian merasa semakin pusing. Dia merasa seperti jiwanya sedang diekstraksi dan diseret keluar sedikit demi sedikit.

Jika ini terus berlanjut, saya tidak akan bisa bertahan lebih dari beberapa menit …  Jiang Baimian mencoba yang terbaik untuk menahan rasa sakitnya saat dia menatap lampu indikator kapsul percobaan.

Nalurinya menyuruhnya untuk menjauhkan diri dari daerah ini sesegera mungkin.

Dia sudah mengalami penantian panjang yang tidak normal.

Setelah beberapa saat, tepat ketika Jiang Baimian tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat tangannya dan mencoba memijat pelipisnya, dia menyentuh helm exoskeleton militer. Lampu indikator kapsul percobaan berubah menjadi biru dan berhenti berkedip.

Jiang Baimian dengan cepat melihat ke dalam kapsul percobaan dan melihat bahwa kerutan di wajah Shang Jianyao telah mereda di beberapa titik waktu. Rasa sakit itu telah hilang.

Kesuksesan? Jiang Baimian sangat senang. Dia dengan cepat mematikan kapsul percobaan dan membuka penutup transparan.

Tiba-tiba, penglihatannya menjadi gelap gulita. Kemudian, kilau yang tak terhitung jumlahnya muncul, menerangi penglihatannya dan sosok Shang Jianyao dalam kamuflase abu-abu.

Tanpa perlu dia mengambil inisiatif untuk melakukan kontak dengan kesadarannya, Shang Jianyao menjalin hubungan dengannya.

“Kamu berhasil?” Jiang Baimian melontarkan pertanyaan.

Shang Jianyao mengangguk. “Guru Du Heng memberi saya hak istimewa.”

Tanpa menunggu Jiang Baimian bertanya lagi, dia dengan cepat berkata, “Situasi di Dunia Baru telah berubah lagi. Niat Guru Du Heng untuk mengakhiri bencana telah terlihat oleh Bos Besar. Shadow of Distortion memberontak di tempat, dan Door of Scorching dan Last Man memilih untuk mundur. Kekuatan kita menjadi sangat lemah.

“Meskipun Subhuti dan Cermin Hancur adalah mata-mata yang ditanam oleh Guru Du Heng dan telah resmi kembali untuk bergabung dalam pertempuran, situasi keseluruhan masih menguntungkan Bos Besar dan yang lainnya. Bahkan denganku, itu mungkin hanya akan menunda kekalahan kita.

“Kami akan melakukan yang terbaik untuk memberi Anda waktu untuk melarikan diri dari Institut Penelitian Kedelapan dan menciptakan peluang bagi Anda untuk meledakkan bom nuklir. Peluang itu mungkin cepat berlalu, jadi Anda harus memanfaatkannya.

“Ya, begitu Anda berada di luar, terus mengeluarkan sinyal peledakan sampai berhasil.”

Shang Jianyao mengatakan banyak dalam satu napas. Dia sepertinya telah memikirkan kata-katanya untuk sementara waktu.

Jiang Baimian terdiam sesaat sebelum berkata dengan ekspresi sedih, “Baiklah.”

Dia kemudian membuka mulutnya lagi. “Anda…”

Dia tidak melanjutkan, dan matanya berkedip.

Shang Jianyao menatapnya sejenak, mengambil dua langkah ke depan, merentangkan tangannya, mencondongkan tubuh ke depan, dan memeluknya.

Jiang Baimian sedikit terkejut.

Shang Jianyao memeluknya selama beberapa detik sebelum melepaskannya dan mundur dua langkah. Dia menatap mata Jiang Baimian, perlahan mengangkat tangan kanannya, menekannya ke dada kirinya, dan dengan sungguh-sungguh berkata, “Untuk seluruh umat manusia!”

Dengan mengatakan itu, dia berbalik dan menghilang dari pandangan Jiang Baimian tanpa melihat ke belakang.