Embers Ad Infinitum - Chapter 945

Bab 945: Di Tengah Bencana (4)Penerjemah:  CKtalon 

Dengan apa yang mereka alami, jumlah Heartless ini hanyalah permainan anak-anak.

Tanpa sepatah kata pun, Long Yuehong berjalan melewati para karyawan dan tiba di pintu lift, menyeret mayat-mayat Heartless.

Mereka masih mengenakan pakaian kerja mereka.

Setelah melihat mayat-mayat itu, Long Yuehong membuka pintu dan berkata kepada Bai Chen dan orang tuanya, “Cepat!”

Beberapa karyawan dari Pasar Alokasi Persediaan sadar dan tidak berani merebut tempat dari keluarga Long yang terdiri dari empat orang. Mereka mengizinkan mereka masuk ke dalam lift.

!!

“Kalian masuk juga,” kata Long Yuehong kepada karyawan setelah orang tuanya masuk.

Beberapa karyawan di Pasar Alokasi Persediaan tetap diam karena takut. Mereka sedikit menundukkan kepala, memasuki lift, dan berdiri di dekat dinding.

Bai Chen kemudian menekan tombol yang menuju ke lantai 649.

…..

Lantai 650 membutuhkan penggesekan kartu elektronik dengan izin yang diperlukan. Saat ini, seseorang hanya bisa mencapai lantai 649 sebelum menggunakan akses darurat.

Meskipun pasti ada penghalang jalan dan penjaga di akses darurat, yang terakhir mungkin telah melarikan diri sejak lama. Yang pertama kemungkinan besar telah terbalik atau dihancurkan oleh sekelompok orang yang telah melarikan diri ke permukaan.

Pintu kereta cepat tertutup, dan lift mulai bergerak ke atas. Itu hanya berhenti di lantai lima sebelum penuh.

…

Di dunia pikiran Guru Zhuang.

Biarawati Eidolon, Fajar, Mandara, dan Kalendarium lainnya bergegas menuju area inti yang dipenuhi mesin. Namun, mereka melakukan perjalanan untuk waktu yang lama dan melewati kamar demi kamar, tetapi mereka tidak melihat tujuan mereka. Seolah-olah mereka berjalan dalam lingkaran.

Biarawati Eidolon — yang selama ini menyembunyikan dirinya dalam kegelapan — merasa waspada saat dia berteriak dengan keras, “Cermin Hancur, apakah itu kamu?”

Sebuah suara dengan sedikit kesedihan menjawab, “Ini aku.”

“Kau ingin bunuh diri juga?” Suara Dawn sangat halus seperti mimpi.

Dalam pengertian mereka, kesadaran Cermin Hancur bergantian antara kiri dan kanan, menghilang dan membelah menjadi banyak. Jelas, tidak satupun dari mereka yang nyata.

Shattered Mirror menghela nafas pelan. “Saya sudah lama ingin bunuh diri. Ketika saya masih muda, saya akan merasa patah hati untuk waktu yang lama jika kelinci peliharaan saya mati, apalagi membunuh satu demi satu dengan tangan saya sendiri.

“Saya hanya bisa membuat diri saya mati rasa dengan mengatakan, ‘semuanya adalah mimpi; Mengapa Begitu serius?’ Saya belum mencoba mengakhiri hidup saya karena presiden mengatakan kepada saya bahwa kita harus menebus kesalahan kita sebelumnya dan mengakhiri bencana ini sepenuhnya. Sekarang, kesempatan ini akhirnya tiba.

Suara Cermin Hancur datang dari segala arah, membuatnya mustahil untuk mengetahui di mana dia bersembunyi.

…

Di ruangan tempat superkomputer—Omega—berada, di lantai paling bawah gedung bawah tanah.

Sebuah suara elektronik terdengar: “Direktur Ji, hampir sepertiga karyawan telah meninggalkan perusahaan. Tolong putuskan pikiranmu sesegera mungkin. ”

Sebagai seorang AI, Omega tidak memiliki wewenang untuk melakukan hal-hal tertentu selama Ji Ze masih hidup. Jika Ji Ze meninggal dan tidak ada operator yang ditunjuk, itu bisa menangani situasi sesuai situasi.

Wakil presiden peringkat satu Pangu Biology, Ji Ze, mendorong kacamata berbingkai emasnya ke atas hidungnya dan terdiam selama beberapa detik.

“Pesanan saya adalah agar lift berhenti …”

Saat siaran telah berhenti, dia tidak menutup telinganya lebih jauh.

Tepat ketika Ji Ze selesai berbicara, dia tiba-tiba mengerutkan kening. Dia merasakan sakit yang hebat di hatinya!

Ji Ze ambruk ke tanah, dan pandangannya yang perlahan kabur melihat sosok yang dikenalnya masuk. Itu adalah direktur dewan, Su Yu, yang bertanggung jawab atas Departemen Keamanan.

“Kenapa …” Ji Ze yang sekarat hanya bisa mengucapkan satu kata. Kemudian, dia kehilangan nyawanya.

Su Yu — yang mengenakan kamuflase abu-abu — menatap rekannya dan mencibir. “Apakah kamu bertanya mengapa?”

Ekspresinya berangsur-angsur berubah serius dan tegas. “Saya kemudian menutup telinga saya tetapi memiliki beberapa keraguan tentang siaran itu, jadi saya menyelinap ke sini untuk menyelidiki. Siapa yang tahu bahwa itu benar-benar benar? Anda dan Bos Besar benar-benar memperlakukan semua orang sebagai ternak. ”

Dia kemudian mengarahkan pandangannya ke pintu samping dan tertawa mencela diri sendiri. “Saya tahu tidak mungkin bagi saya untuk bertahan hidup di depan Kalendaria, tetapi pemimpin tim lama saya memberi tahu saya pada hari pertama saya bergabung dengan Departemen Keamanan bahwa misi kami adalah melindungi semua orang. Jika ada orang yang harus disalahkan, itu adalah diriku sendiri karena naik pangkat di Departemen Keamanan!”

Saat Su Yu berbicara, dia mengeluarkan granat berperforma tinggi yang diperolehnya dari suatu tempat, melepaskan pinnya, dan melemparkannya ke superkomputer, Omega.

Tujuan utamanya adalah untuk menghancurkan AI yang dapat mengganggu operasi elevator!

Omega tidak memiliki sistem senjata untuk memulai, dan tidak punya waktu untuk memanggil penjaga lain. Itu hanya bisa ‘menonton’ granat terbang padanya.

Itu tidak menunjukkan emosi apa pun dan hanya mengingatkan Su Yu, “Jika aku hancur …”

Ledakan!

Sebuah ledakan dahsyat menghancurkan superkomputer, dan sisa-sisa ‘Omega’ bergema melalui pengeras suara di area itu: “Urutan penghancuran diri untuk seluruh bangunan bawah tanah telah dimulai. Dalam sepuluh menit, tempat ini akan menjadi makam yang disegel.”

Su Yu—yang telah berguling untuk menghindari ledakan—tercengang sejenak dan tidak berbicara lama. Ketika suara Omega mereda, dia melihat ke bagian-bagian yang berserakan di mana-mana dan tertawa kecil. “Ini juga bagus. Saya akan melakukan yang terbaik dan menyerahkannya kepada takdir. Setidaknya saya memberi semua orang tambahan sepuluh menit. ”

Su Yu tidak memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk melarikan diri. Sebagai gantinya, dia berjalan ke pintu kamar samping dan duduk bersila dengan punggung menghadap pintu dan wajahnya menghadap ke luar.

Dia muncul seolah-olah dia melindungi Big Boss, yang ada di dalam.